Chem Close to me

"Seandainya tidak memberatkan umatku, sungguh aku akan perintahkan mereka untuk bersiwak setiap akan shalat." (HR. Bukhari ,Muslim dan Tirmidzi). 

Meskipun siwak sebelumnya telah digunakan dalam berbagai 
macam budaya di seluruh dunia, namun pengaruh penyebaran agama Islam dan penerapannya untuk membersihkan gigi yang paling berpengaruh.
Siwak berbentuk batang yang diambil dari akar dan ranting tanaman arak yang berdiameter mulai dari 0,1 sampai lima sentimeter. Pohon arak adalah pohon yang kecil seperti belukar dengan batang yang bercabang-cabang, berdiameter lebih dari 1 kaki. Jika kulitnya dikelupas berwarna agak keputihan dan memiliki banyak juntaian serat. Akarnya berwarna cokelat dan bagian dalamnya berwarna putih. Aromanya seperti seledri dan rasanya agak pedas.

Rachdie mengatakan, siwak berfungsi mengikis dan membersihkan bagian dalam mulut. Siwak lebih dari sekadar sikat gigi biasa karena selain memiliki serat batang yang elastis dan tidak merusak gigi walaupun di bawah tekanan yang keras, siwak juga memiliki kandungan alami antimikrobial dan antidecay system atau sistem antipembusuk. Batang siwak yang berdiameter kecil memiliki kemampuan fleksibilitas tinggi untuk menekuk ke daerah mulut secara tepat dan dapat mengikis plak pada gigi. Siwak juga aman dan sehat bagi perkembangan gusi.

"Penelitian yang dilakukan oleh Erwin dan Lewis pada 1989 menyebutkan bahwa pengguna siwak memiliki relativitas yang rendah dijangkiti kerusakan dan penyakit gigi meskipun mereka mengkonsumsi bahan makanan yang kaya akan karbohidrat," katanya.

Penelitian kimiawi terhadap tanaman ini telah dilakukan semenjak abad ke-19, dan ditemukan sejumlah besar klorida, fluor, trimetilamin dan resin.

"Kemudian dari hasil penelitian Farooqi dan Srivastava pada 1990 ditemukan silika, sulfur dan vitamin C pada siwak," kata Rachdie yang melakukan penelitian tentang pengaruh ekstrak serbuk kayu siwak terhadap pertumbuhan bakteri streptococcus mutans dan staphylococcus aureus pada 2005.

Kandungan kimia tersebut sangat bermanfaat bagi kesehatan gigi dan mulut dimana trimetilamin dan vitamin C membantu penyembuhan dan perbaikan jaringan gusi. Klorida bermanfaat menghilangkan noda pada gigi, sedangkan silika dapat bereaksi sebagai penggosok. Keberadaan sulfur dikenal dengan rasa hangat dan baunya yang khas, adapun fluorida berguna bagi kesehatan gigi sebagai pencegah terjadinya karies dengan memperkuat lapisan email dan mengurangi larutnya terhadap asam yang dihasilkan oleh bakteri.

Di Kota Mekah dan Madinah, kayu siwak mudah sekali ditemukan, malah kayu siwak sering dijadikan oleh-oleh bagi jemaah haji ataupun umroh untuk dibawa pulang ke Tanah Air. Siwak memang masih menjadi bagian kebiasaan yang melekat bagi masyarakat di sana.

Kebiasaan ini pun ternyata memberikan manfaat bagi kondisi kesehatan warga Arab. Sejumlah peneliti dari Universitas King Abdul Aziz melakukan penelitian Periodontal Treatment atau perawatan gigi secara berkala dengan mengambil sampel terhadap 480 orang dewasa berusia 35-65 tahun di kota Makkah dan Jeddah. Penelitian itu menunjukkan perawatan gigi secara berkala yang dilakukan masyarakat Mekah dan Jedah lebih rendah daripada perawatan yang harus diberikan kepada masyarakat di negara lain.

Pada penelitian lain ditemukan, ternyata menjadikan serbuk siwak sebagai tambahan pada pasta gigi menunjukkan persentase hasil terbaik bagi kesehatan gigi dibandingkan dengan penggunaan pasta gigi tanpa campuran serbuk siwak. Hal ini terjadi karena butiran-butiran serbuk siwak tersebut mampu menjangkau sela-sela gigi secara sempurna dan mengeluarkan sisa-sisa makanan yang masih bersarang pada sela-sela gigi. Itulah mengapa perusahaan-perusahaan pasta gigi di dunia menyertakan serbuk siwak ke dalam produk pasta gigi mereka. Sejak 1986, Organisasi Kesehatan Dunia PBB WHO pun telah merekomendasikan penggunaan siwak sebagai salah satu komoditas kesehatan yang perlu dipelihara dan dibudidayakan. 

a)      Zat Kimia dalam Siwak

Hasil penelitian yang dilakukan seorang ahli farmasi, Sholahuddin Al-Hanafi dalam suatu penelitian pada makalahnya yang terkumpul pada fakultas farmasi universitas damsyiq, telah disimpulkan bahwa didalam siwak terdapat:
  1. Garam Mineral. Ada kalanya asli berada didalam tumbuhan atau berupa garam organik yang berubah bentuk dengan proses pembakaran dan kalsifikasi kepada garam yang tetap (berbentuk) pembakaran akan sempurna dengan pemanasan perasan anggur dalam tungku yang suhu panasnya tinggi sehingga zat organic akan hancur didalamnya kemudian akan berubah dan berpindah menjadi zat logam yang tidak terpengaruh oleh panas(tahan panas). Dan didalamnya terdapat beberapa zat dan senyawa yaitu: Sulfat, Kalor, Zat arang, Sodium, Sulfide, Kalsium, Fosfat, Zat besi dan hablur dengan prosentase 4% dari beratnya kayu yang kering.
  2. Essences  yaitu minyak yang memiliki bau yang segar warnanya merah yang diproses dengan menggunakan alcohol dan udara yang kadarnya kurang lebih 1% dari zat tersebut.
  3. Zat gula
  • Cairan kanji dalam penelitian mikroskop terdapat kimia yang besar apabila di gabungkan satu tetes alcohol dengan bubuk siwak maka warnanya akan berubah menjadi biru dan begitu juga apabila kita gabungkan kedalama rendaman siwak pada air hangat.
  • Zat getah pada lendir.
  • Zat gula alami yang berbeda-beda seperti kandungan gula aseton, gula yang bervalensi dengan gluktosa, serta zat hablur yang zatnya tidak bisa di klasifikasikan lagi dalam keadaan apa saja karena tidak ada ukuran yang besar untuknya. 
    4. Zat atau unsur lain yang ada pada siwak
  •  Amoniak
  • Asam hydroksilat.


Sumber : 
http://nasional.jurnas.com
http://h3rdh33.multiply.com

Categories:

One Response so far.

  1. Anonymous says:

    pait2 gimana gtu rasanya..

Leave a Reply

If you're in love and there's that chemistry, that's what it's all about.

Sanaa Lathan

Chemistry can be a good and bad thing. Chemistry is good when you make love with it. Chemistry is bad when you make crack with it.

Adam Sandler
When you work with somebody you have chemistry with, it's easy and it's fun. You hardly call it work.

Joe Lando